Jumat, 13 Juni 2008

nonton Bareng Yu,,,, 'SUMPAH POCONG DI SEKOLAH', Kebohongan Berujung Petaka


Lihat Trailer Lainnya

Belum Ada Judul

Belum habis waktuku tapi kamu telah pergi meninggalkan janji yang pernah kita buat. Harusnya masih ada satu Maret lagi untukku datang menjemputmu. Di sini aku berusaha sekuat tenaga dan pikiran agar dapat menjemputmu Maret tahun depan dan kita pergi mengarungi bahtera kehidupan berdua. Tak habis pikir olehku kamu meninggalkanku begitu saja. Saat itu kamu katakan cinta, memaafkan segala kehilafanku, dan bersedia menerimaku kembali.

Tahukah kamu betapa hancurnya hatiku. Mungkin aku yang salah karena meninggalkanmu, bahkan aku pergi sebelum aku datang. Dosa memang aku telah membuatmu menangis, terisak, sementara aku hanya mampu menyaksikan basah wajahmu oleh air mata. Harusnya di ulang tahunmu kali ini aku datang menjemputmu, membawa sebuah cincin pertunangan atau bahkan cincin perkawinan seperti yang pernah kita impikan tapi yang terjadi, aku menyaksikan kebahagiaanmu dari sudut jalan yang lembab, lembab oleh kesalahanku sendiri. Seorang pria yang mungkin terbaik untumu dengan senyumnya memasangkan cincin ke jari manismu. Aku melihat senyummu dan kamu balik memasangkan cincin ke jari manisnya. Perempuanku, adakah kamu bahagia? Inginku berteriak, berlari melepas benda kecil pengikat yang kini berada di jarimu tapi aku sendiri terikat dan tak mampu.

Kupikir kamu akan setia menantiku melepaskan diri dari ikatan dan kita bertemu kembali. Ternyata kamu dapat merasakan keberadaanku di dekatmu. Aku tak tahu harus berkata apa saat kamu berdiri di hadapanku. Tatapmu membuatku basah. Inginku memelukmu. Namun, untuk sekian kalinya kutak mampu., “selamat atas pertunannganmu,” kataku akhirnya.

“Hanya berdiri di sini? Mengapa tak masuk...” pertanyaanmu membuatku bergetar. “Mengapa kamu mengingkari janji yang pernah kita buat? Sadarkah kamu bahwa harinya belum tiba?”

“Ada lelaki lain yang jelas mencintaiku dan aku jatuh cinta oleh kedewasaannya dan ada pula lelaki yang mencintaiku seperti halnya aku mencintainya tapi ia terikat oleh janji yang telah di buatnya oleh wanita lain. Apakah masih boleh aku mengharapkannya kembali? Mana yang harus kupilih? Di mana letaknya cinta? Cinta itu kini telah pergi, tak lagi bersamamu.” Aku melihat ada butiran air yang siap membobol dan jatuh mengalir deras ke pipimu, “dahulu kamu pergi meninggalkanku sebelum kamu datang. Harusnya hari ini milikmu tapi kamu telah lebih dulu pergi. Kini aku bukan milikmu lagi. Tak ada cinta bila tak akan bersatu.”

Aku tak dapat berkata. Kasih sayang dan penghianatan yang pernah kuhadirkan untukmu kini berkelebat di kepalakku. Kini aku harus menyimpan semua rasa jauh di lubuk hati terdalam. Aku merasa betapa pengecutnya aku tak dapat melakukan sesuatu apapun hanya menunggu masa yang akan berpihak kepadaku sementara aku begitu menyayangi perempuanku. Aku juga seorang bodoh yang baru menyadari adanya cinta yang selalu setia menanti kedatanganku. Setan-setan kota membutakan mataku. Aku terjatuh, masuk ke dalam lubang gelap oleh perangkap bidadari bersayap hitam. Perempuanku berusaha menggapai. Namun, lubang itu terlalu dalam dan gelap. Perempuanku tak mampu menolong dan mungkin aku juga tak pantas ditolong olehnya.

“Jika kelak cinta itu kembali...”

“Aku terluka tapi aku tak boleh mati. Aku harus tetap hidup meski penuh luka. Kelak kan kuobati luka ini meski ia akan terus membekas. Jika kelak kita bertemu, kan kusapa kamu selayaknya sahabat lama yang tak pernah berjumpa.

Aku tak dapat berkata. Air mataku tumpah. Aku ingin bertanya apakah kamu mencintai lelaki itu lebih dari kamu mencintaiku tapi kamu lebih dulu berkata seolah kamu mengetahui isi hatiku.

“Aku telah memilihnya karena aku mencintainya.” Kata-katamu seperti mengusirku dari hadapan, bahkan kehidupanmu. Aku pergi!

Perempuanku, masih ada satu Maret lagi. Jika tiba hari itu dan aku telah bebas dari ikatan yang memisahkan kita selama ini, apakah kamu akan bersanding bersamaku? Mungkin kamu akan mengatakan tidak karena kemarahanmu padaku. Namun, jauh di lubuk hatiku engkau masih kekasihku. (Cerita yang hampir terlupakan, 06)

Cerpen Cinta Dari : sastradinanti dikirim pada tanggal 12 Jul 2007

Selasa, 10 Juni 2008

Dia (cinta dan sayang)


Dia datang Dia pergi

Membuatku rindu padanya

Entah kapan ia kembali

Haruskah ku menunggu

Jika ku menunggu…….

Gemuruh rindu yangkan

Menyesakkan dada

Ku bahagia karena dia

Ku bersedih karena dia

Entah apa yang kurasa saat ini

Mungkin ini bukan saatnya

Ku bersamanya

dan mungkin…….

Karena dia itu ada

Kan tetapi tak semua insan

Harus bersamanya

Dia cinta sejati………..

Rabu, 04 Juni 2008

GAbung yuUk... di Club KeTIK,,,,

Karna seLain dapet banyak pengetahuan tentang IT, kamu juga bisa berdiskusi tentang dunia IT dengan pakarnya.
Club KeTIK bermula dari eskul SMKN1 Cibinong Bogor, namun lama-kelamaan mejadi milis untuk Masyarakat atau
bersifat umum. jadi buat kamu-kamu yang emang lagi ada prablem tentang IT. bisa langsung mengirimkan email.
Saat ini milis KeTIK di "Asuh" oleh Bpk. Risanto Darmawan. Beliau adalah pakar IT khususnya bidang programmer komputer

Gimana cara gabungNya ??? Gampang ko'
kirim za email kosong dan dengan subject kosong
Ke klub_KeTIK-subscribe@yahoogroups.com

dan ini alamat milisnya
Ini milis nya http://groups.yahoo.com/group/klub_KeTIK

Oke deh,,, saya tunggu kehadiran anda dalam milis KeTIK,,,,